Monday, April 8, 2019

Perkembangan Islam di Benua Eropa

SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE BENUA EROPA


Islam adalah agama terbesar kedua di Eropa setelah Kristen. Meskipun mayoritas masyarakat Muslim di Eropa saat ini adalah imigran, terdapat penduduk pribumi asli Eropa yang memeluk Islam di Balkan.
Islam masuk ke Eropa selatan melalui invasi "Moor" dari Afrika Utara pada abad ke 8–10. Selama beberapa abad, entitas politik Muslim berdiri kokoh di wilayah yang saat ini adalah Spanyol, Portugal, Selatan Italia dan Malta. Komunitas Muslim di wilayah tersebut kemudian dikonversi atau diusir pada akhir abad ke-15.
Di Kaukasus perluasan Islam terjadi setelah penaklukan oleh dinasti persia sejak awal abad ke-16. Kesultanan Utsmaniyah menyebarkan Islam ke Eropa tenggara melalui penaklukkan sebagian besar Kekaisaran Bizantium pada abad 14 dan 15. Selama berabad-abad, Kesultanan Utsmaniyah juga secara bertahap kehilangan hampir semua wilayah di Eropa, hingga akhirnya runtuh pada tahun 1922. Penduduk asli yang memeluk Islam di negara-negara di Balkan saat ini memiliki populasi yang besar, walaupun mayoritasnya berpaham sekuler.
Istilah "Muslim Eropa" digunakan untuk negara-negara mayoritas Muslim seperti Albania, Kosovo dan Bosnia dan Herzegovina. Negara-begara lintas benua seperti Turki, Azerbaijan dan Kazakhstan memiliki populasi Muslim yang besar, seperti halnya di Kaukasus Utara, Rusia.
Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 sejumlah besar umat Muslim berimigrasi ke Eropa Barat. Pada tahun 2010 diperkirakan 44 juta Muslim yang tinggal di Eropa (6%), termasuk sekitar 19 juta di Uni Eropa (3.8%). Diproyeksikan persentase umat muslim akan mencapai 8% pada tahun 2030.
Umat Muslim Eropa sering menjadi subjek dari perdebatan yang intens dan kampanye politik. Terkadang menjadi lebih hangat ketika terjadi peristiwa-peristiwa seperti serangan teroris oleh ekstrimis Islam, kontroversi kartun Nabi Muhammad di Denmark, perdebatan soal cara berpakaian Islami, dan kampanye partai-partai sayap kanan populis yang melihat Muslim sebagai ancaman terhadap nilai-nilai Eropa, budaya, dan cara hidup. Peristiwa tersebut juga telah memicu perdebatan yang berkembang mengenai topik Islamophobia, sikap terhadap Muslim dan partai kanan.








A. Jumlah Penduduk Muslim di Eropa

Tidak diketahui jumlah muslim di Eropa, menurut Pew Forum jumlah Muslim di Eropa sekitar 44 Juta di Uni Eropa. Perkiraan presentase umat muslim di Eropa bervariasi mulai 5 sampai 11,5% tergantung pada sumbernya. Hal ini juga tergantung pada garis keturunan.

58,8% dari penduduk Albania menganut Islam sehingga menjadikannya sebagai agama terbesar di Negara ini. Di Kovoso Ismlam dianut oleh 93,5% penduduknya. Menurut sensus tahun 2011, 20% dari total populasi di Montenegro adalah Muslim.


B. Faktor Ketertarikan Penduduk Eropa Terhadap Islam

Kemajuan teknologi dan perkembangan di bidang informasi  sangat berpengaruh besar terhadap ketertarikan Bangsa Eropa kepada agama Islam. Perkembangan ini umumnya dilaporkan bukan hanya sekedar sebagai bagian dari pokok bahasan, namun sebenarnya adalah petunjuk yang sangat penting bahwa nilai – nilai ajaran Islam telah berkembang sangat pesat di berbagai belahan dunia termasuk Eropa. Islam berada pada titik perkembangan pesat di Eropa. Perkembangan ini telah menarik perhatian yang lebih besar di tahun – tahun belakangan, sebagaimana ditunjukkan oleh banyak tesis, laporan, dan tulisan seputar “Kedudukan kaum Muslim di Eropa” dan lain sebagainya.


C. Tingkat Toleransi Penduduk Eropa Terhadap Muslim

Di Negara mayoritas non muslim dapat meningkatkan pemahaman turis muslim bahwa agam islma sangat menjunjung tinggi kebersamaan dan toleransi antar umat beragama. Jejak sejarah persebaran Islam di Eropa banyak ditemukan di bagian barat dan timur.
Umat muslim yang berkunung ke Eropa tidak perlu lagi khawatir jika berkunjung ke Benua Eropa akan kesulitan mencai tempat makan halal dan tempat ibadah. Pasalnya, saat ini pemerintah setempat telah gencar mempromosikan wisata halal . mereka juga mulai menerbitkan panduan akan dua hal hakiki tersebut. Informasi mengenai “ kantong – kantong halal” juga banyak bertebaran didunia maya.

D. Lembaga – Lembaga Islam yang ada di Benua Eropa

Salah satu Negara dengan organisasi muslim yang banyak adalah Rusia, menurut data register Negara, kini telah tercatat 4831 organisasi keagamaan muslim local. Jumlah terbesar organisasi – organisasi muslim terdaftar di daerah Volga (1945), diikuti Kaukasus Utara (980) dan Ural (316). Sedangkan jumlah organisasi keagamaan muslim di daerah lainnya lebih kecil.

Tiga organisasi Muslim menurut status dewan Federal (pusat) adalah :
1. Dewan Mufti Rusia (bebasis Moskwa), pemimpinnya Mufti Ravil Gainutdin, Dewan ini memimpin 1686 komunitas.
2. Administrasi Keagamaan Pusat dari Rusia (Berbasis di Ufa). Dipimpin oleh Mufti Talgat Tadzhubuddin dan mempersatukan 522 komunitas.
3. Pusat Koordinasi Muslim di Kaukasus Utara yang dipimpin oleh Ismail Berdiyev, Mufti Karachai-Cherkassia dan wilayah Stavropol, dan terdiri dari 830 komunitas.

E. Madzhab yang Berkembang di Benua Eropa
Madzhab ialah istilah haluan atau aliran mengenai hokum fikih yang menjadi ikutan umat Islam (dikenal empat madzhab yaitu Madzhab Hanafi, Hambali, Maliki dan Syafi’i) Madzhab Maliki adalah madzhab yang memiliki kekuatan tersendiri di wilayah Andalusia. Pasalnya Madzhab ini yang nantinya menjadi madzhab dan hukum Islam yang langsung diresmikan secara besar-besaran oleh pemimpin wilayah Andalusia yaitu Amir Hisyam Ibn Abdurrahman Ad-Dakhil.

F. Tokoh Muslim yang Berpengaruh di Benua Eropa

1. Ibnu Sina ( Avisena)

Nama lengkap Ibnu Sina adalah Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Asli bin Sina. Lahir pada tahun 370 Hijriyah atau 980 Masehi di Desa Khoimersan sekarang diwilayah Uzbekistan, wafat pada tahun 1037 Masehi.
Pelajaran yang harus ia pelajari pertama kali adalah Al – Qur’an, lalu ia pun belajar ilmu lainnya. Ibnu Sia berasal dari keluarga bermazhab Ismailiyah. Sejak kecil Ibnu Sina telah mempelajari sastra dan ilmu agama seperti tafsir, fikih dan tasawuf. Selain itu, Ibnu Sina mempelajari ilmu logika, hitung, pengobatan dan filsafat. Selama hidupnya, Ibnu Sina telah menulis 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar.

2. Ibnu Rusyd (Averoes)

Abu Walid Muhammad bin Rusyd, tahun 500 Hijriyah (1128 Masehi) lahir di Kordoba (Andalusia/ Spanyol). Dilahirkan dari keluarga terpandang, ayah dan kakeknya adalah hakim – hakim terkenal. Sejak kecil Ibnu Rusyd telah mempelajari ilmu fikih, ilmu hitung, dan kedokteran di Sevillah, lalu pulang ke Kordoba untuk studi, meneliti dan menulis.
Usia 18 tahun hijrah ke Maroko mendalami teologi (Ilmu Tauhid) berpham Asy’ ariyah sehingga ia menjadi ahli dalam bidang syari’at kedokteran dan filsafat.
Menurut Ernest Renan (1823 – 1892) karya Ibnu Rusyd mencapai 78 judul buku yang teridir dari 39 judul buku tentang filfasat, 5 judul buku tentang kalam, 8 judul buku tentang fikih, 20 judul buku tentang ilmu kedokteran, 4 judul buku tentang ilmu falak, matematika dan astronomi, 2 judul buku tentang nahu dan sastra.

3. Ibnu Haitham (Al Hazen)

Abu Ali Muhammad al – Hasan Ibnu Haitham lahir di Basrah (Irak) pada 354 H., bertepatan dengan 965 Masehi dan wafat pada tahun 1039 genap usia 74 tahun. Sejak giat ia amat giat menuntut ilmu terytama Al- Qur’an, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Mula – mula di Basrah lalau merantau ke Ahwaz dan Baghdad untuk memperdalam ilmu – ilmu tersebut. Ibnu Haitham remaja mulai meneliti alam semesta dan mulai melakukan percobaan ilmiah, hasilnya ditulis menjadi buku.


G. Ekonomi dan Politik Umat Islam di Benua Eropa

1. Dimensi Ekonomi Kawasan Eropa

Jika kembali ke abad prtengahan, Benua Eropa sendiri terkenl dengan sistem ekonomi feodal. Sistem perekonomian yang menitikberatkan kepentingan raja, penguasa atau bangsawan dan mengabaikan perekonomian rakyat. Sistem perekonomian ini sangat menjadikan rakyat – rakyat kecil sebagai alat untuk kepentingan raja.
Pasca abad pertengahan, barulah terjadi reformasi ekonomi di Benua Eropa guna menghadapi tantangan ekonomi dunia. Setiap Negara memiliki cara sendiri dalam mewujudkan sistem perekonomiannya. Terdapat 3 sistem perekonomian yang sangat terkenal di Eropa yang digunakan untuk mewujudkan sistem perekonomian nasional Negara – negara di Eropa.

a. Sistem Perekonimian Kapitalis
Sistem perekonomian dimana perdagangan dan segala jenis aktivitas dikendalikan oleh swasta dan pemerintah tidak bias berbuat apa – apa, sehingga kapitalis tidak mengenal kesejahteraan dan kemakmuran bersama.salah satu Negara yang menganut sistem perekonomian ini adalah inggris.

b. Sistem Perekonomian Sosialis
Sistem perekonomian ini memilii satu goal yaitu kemakmuran yang setara baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah. Berbeda dengan kapitalis, dalam sistem ekonomi ini pemerintah mengambil andil yang sangat besar,. Salah satu Negara yang menggunakan sistem perekonomian ini adalah Rusia.

c. Welfare States
Sistem perekonomian ini mirip dengan sosialis, dimana sama – sama ingin menyejahterakan rakyat, baik dari segi ekonomi dan kesehatan, juga pendidikan yang terjamin. Perbedaan terletak pada kebebasan swasta dalam menentukan harga produk. Negara yang menggunakan sistem ini adalah Finlandia, Swedia, dan Denmark.

Berawal dari perjanjian ekonomi di Benua Eropa pada taun 1951 dan perjanjian Roma, terbentuklah European Economic Community pada tahun 1958 yang terdiri dari 6 negara yaitu, Belgia, Jerman, Prancis, Itali, Luxemburg dan Belanda.

2. Dimensi Politik Kawasan Eropa

Perkembangan politik di Eropa dimulai saat perang dunia II dengan munculnya aliansi – aliansi antar Negara di Eropa dan bermunculannya Negara – Negara baru. Selanjtnya perang dunia II juga berdampak pada perubahan kondisi politik di Eropa. Dengan kemunculan Uni Eropa sebagai organisasi yang menganut sistem supranasional menambah perubahan politik Eropa. Kemudian Negara – Negara di Skandinavia yang tidak menjadi anggota EU bekerjasam dengan nagara – Negara sekitar dengan membentuk European Economic States (EES). Setelah munculnya Uni Soviet, lalu membentuk organsasi regional Eurasia yaitu Commonwealth of Independent States (CIS).

No comments:

Post a Comment